MONITORING KELEBIHAN BEBAN KENDARAAN BERMOTOR PADA JEMBATAN MELALUI WEBCAM

Jembatan ialah akses yang sangat diperlukan manusia , dengan adanya jembatan dapat mempermudah rutinitas kegiatan pengguna jembatan. Semakin pentingnya suatu struktur maka semakin sering pula struktur tersebut dipakai atau dilalui. Dengan kemajuan teknologi konstruksi dewasa ini, jembatan kadangkala sudah tidak mampu lagi mengatasi masalah yang timbul dilapangan. Jembatan mutu tinggi merupakan salah satu jembatan yang dituntut keberadaanya dan sekarang ini. Sulitnya mempertahankan jembatan agar tetap mulus dalam waktu yang lama, sesuai dengan umur teknis, tmpaknya tidak lagi menjadi hal yang aneh. Dari tahun ke tahun dengan mudah dapat kita jumpai jembatan rusak di Indonesia. Jembatan yang rusak seperti sudah menjadi hal yang rutin dan biasa.kerusakan jembatan nasional ternyata lebih disebabkan oleh truk-truk bermuatan berat serta berlebih

 permasalahan yg ditinjau antara lain, 
·         Jembatan timbang menjadi sumber penghasilan liar bagi petugas
·         Kerusakan jalan Negara , banyak unsur pihak yang mengusahakan diadakannya perbaikan jalan yang terus menerus (mencari celah)
·         Tidak adanya system yang dapat meninjau atau memantau kelebihan beban pada struktur jembatan dan mendokumentasikan pelanggar yang pada jembatan serta mendokumentasikan pelanggar yang melebihi batas beban jembatan
Batasan masalah yang ditinjau kali ini hanya meliputi beban dari 0 hingga 33,12  kg , (pengamatan ini dilaksanakan melalui miniature) selayaknya lomba KJI. Dan bila di aplikasi kan kehidupan nyata tinggal mengalikan  dan menskala miniature jembatan yang kami gunakan.
Regresi adalah bentuk fungsional yang menerangkan hubungan antar variabel. Sedangkan analisis regresi adalah kajian yang mempelajari antar variabel yang saling berhubungan dan dinyatakan dalam persamaan matematika yang saling berhubungan. Dalam analisa regresi terdapat 2 variabel yakni variabel X (variabel bebas/predictor) yang memberikan pengaruh variasi terhadap variabel terikat sedangkan variabel Y (variabel terikat/respon) 
Untuk mengetahui keeratan hubungan linier antar variabel maka diperlukan Koefisien Korelasi.. nilai dari koefisien korelasi berkisar antara 1 hingga -1.
Diberikanlah kriteria sebagai berikut
1.         0  = tidak ada korelasi antar dua variabel tersebut
2.         > 0 – 0,25 = korelasi sangat lemah
3.         > 0,25 – 0,5 = korelasi cukup
4.         > 0,5 – 0,75 = korelasi kuat
5.         > 0,75 – 0,99 = korelasi sangat kuat
6.         1 = korelasi sempurna

Dari hasil penelitian dapat diraih data sebagai berikut .
Beban (kg)
Tegangan rata-rata  (Mv)
O
-4,4
2,76
-4,6
5,52
-4,66
8,28
-4,73
11,04
-4,83
13.8
-4,96
16,56
-5,16
19,32
-5,26
22,08
-5,36
24,84
-5,53
27,6
-5,66
30,36
-5,83
33,12
-6,03

Persentase beban (kg) sebagai variable x sedangkan persentase tegangan rata-rata (Mv) sebagai variable y. setelah menggunakan analisis regresi linier maka diperoleh persamaan sebagai berikut :

itu menunjukan bahwa R² = 0.9892 yang artinya memiliki koefisien korelasi yang baik sehingga dengan bertambahnya beban maka jembatan akan semakin rentan rusak 

Berdasarkan data tersebut dapat diketemukan  koefisien relasinya sebesar  y=-0.0472x – 4.3736 dengan nilai R² = 0.9892 . Persamaan Y= -0.0472X-4.3736  Menunjukan bahwa bertambahnya beban maka jembatan akan semakin rentan rusak 

jika menggunakan regresi polinomial orde 2 maka grafik menjadi sebagai berikut








2 komentar:

{ a3ridho } at: 10 Juni 2013 pukul 19.50 mengatakan...

apakah regresi yang anda tampilkan sudah dicoba menggunakan regresi nonlinier?

{ rendyanto fariz } at: 13 Juni 2013 pukul 22.44 mengatakan...

sudah saya coba pak menggunakan regresi polinomial orde-2, terimakasih

Posting Komentar

 

staterlicious © 2011 Design by Best Blogger Templates | Sponsored by HD Wallpapers